Senin, 07 Mei 2012

Karena Aku Mencintaimu



بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Teruntuk Allah dan Rasulku
Teruntuk yang ku sayangi dan yang menyayangiku
Teruntuk sahabatku yang telah hadir dalam hidupku
Teruntuk yang telah banyak berkorban demi aku
Teruntuk yang mengajariku arti kehidupan

Tiba-tiba saja terbersit di pikiranku untuk monerahkan tinta. Mungkin, hanya secuil ilmu yang ku punya, sezarrah pun tiada sampai. Aku juga bukan penulis yang mahir dalam merantai kata-kata, namun izinkanlah aku berbagi kepadamu.
Aku pernah membaca bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:" Hati seseorang tidak akan dapat merasakan kebahagiaan dan kesenangan yang sempurna kecuali dalam cinta kepada Allah, mendekatkan diri kepadaNya dengan segala cara yang menyenanangkanNya. Dan seseorang tidak mungkin mewujudkan cinta seperti itu kecuali dengan berpaling dari segala cinta yang lain. Inilah hakikat Laa ilaaha illallah, yang merupakan millah Ibrahim Al-Khalil 'alaihissalam dan seluruh nabi serta rasul"
Untuk mewujudkan cinta yang seperti itu tidaklah mudah. Tidak sekedar pengakuan lisan. Namun perlu bukti nyata. Dan sebagai bukti seseorang itu mencintai kalimat tauhid ini adalah mencintai segala konsekuensi yang ditunjukkan olehnya, mencintai pemeluk dan pengamal kalimat ini, yang kuat menjalani syarat-syaratnya serta membenci segala hal yang membatalkannya dan orang-orang yang melawannya.
Rasullullah Saw bersabda:
"Tiga perkara, barang siapa memilikinya maka ia merasakan manisnya iman. Bila Allah dan rasulNya lebih ia cintai dari selainnya. Bila mencintai seseorang, tidaklah ia cintai kecuali karena Allah. Dan bila ia tidak suka untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkan dirinya daripadanya, sebagaimana ia tidak suka bila dilemparkan ke dalam api." (Shahih Bukhari dan Muslim)
Mengutip perkataan Syaikh Al-Hakamiy :" Pertanda seorang hamba mencintai Rabbnya adalah mendahulukan cintanya kepada Rabbnya walaupun ia harus mengorbankan hawa nafsunya, membenci segala yang dibenci Rabbnya walaupun hawa nafsunya lebih cenderung kepadanya, mencintai orang-orang yang mencintai Allah dan RasulNya, serta memusuhi orang-orang yang memusuhi Allah dan memusuhi pengikut RasulNya yang meretas jejak beliau dan menerima petunjuknya."
Oleh karena itu mencintai sesama muslim dan mukmin adalah kewajiban agung yang harus dilaksanakan orang-orang beriman. Allah membebankan kewajiban ini sampai pada manusia beriman terakhir yang hidup di muka bumi. Kewajiban agung ini juga disebut hak seorang muslim terhadap muslim yang lain. Cara menerapkannya sangat banyak, seperti menolong, mencintai,mengunjungi, menghormati, mengucapkan salam, menjaga kehormatan, berlapang dada, menjaga komunikasi dan masih banyak yang dapat dilakukan untuk menyenangkan hati saudara kita.
Berkenaan dengan ini Rasullullah SAW menegaskan " Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (Muttafaq 'alaihi)
Cinta disini bersifat umum, bahkan dalam pemberian hukumpun dasar penetapannya adalah kasih sayang, bukan karena rasa kebencian yang tersembunyi sehingga yang terjadi malahan penyiksaan. Untuk itu, hukuman harus sesuai dengan yang telah ditetapkan di dalam Al-Quran dan Al-Hadist. Sama dengan jika kita mengingatkan saudara-saudara kita, harusnya dengan penuh kasih sayang dan tidak dengan kekerasan atau kemarahan. Kekerasan hanya akan membuat seseorang lari dan tidak akan mau mendengarkan apa yang kita sampaikan. Intinya kasih sayang harus dengan lembah lembut. Hati yang penuh kelembutan bisa membuat hati yang keras akan luluh.
"Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". (QS. Thaaha:43-44)
Di ayat lain Allah juga telah menjelaskan bahwa lemah lembut adalah sifat dari Rasulullah SAW
"Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaumnya sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap oarang-orang mukmin." (QS. At-Taubah:128)
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah  lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. "( QS. Ali Imran:159)
Rasulullah juga menyukai lemah lembut seperti dalam sabdanya "Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah Maha lembut dan mencintai Kelembutan. Diberikan kepada kelembutan sesuatu yang tidak diberikan kepada yang bengis dan juga tidak diberikan kepada yang lainnya. (HR. Muslim)
"Sesungguhnya kelembutan tidak ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya. Dan tidaklah hilang dari sesuatu kecuali akan menjadikannya buruk." (HR. Muslim)
Subhanallah, sungguh indah kelembutan itu. Ia bagaikan gelombang air laut yang mampu melunakkan karang sekeras apapun. Dan itulah alasan kenapa aku berusaha untuk mengingatkanmu, bukan karena ada apanya, melainkan atas dasar kasih sayangku dan cinta padaNya.
"Ajaklah kepada jalan Tuhanmu dengan menggunakan kebijaksanaan dan nasihat yang baik." (an-Nahl: 125)
Teruntuk Allah dan Rasulku
Teruntuk yang ku sayangi dan yang menyayangiku
Teruntuk sahabatku yang telah hadir dalam hidupku
Teruntuk yang telah banyak berkorban demi aku
Teruntuk yang mengajariku arti kehidupan
Terimakasih karena kalian telah hadir dikehidupanku. Terutama yang sering mengingatkanku, yang tak pernah segan mengatakan bahwa aku salah, yang bimbingku untuk kembali saat ku terpuruk, yang telah banyak mengajarkanku berbagai hal,dan yang telah merubah pola pikir ini. Maafkan jika aku pernah menoreh luka di hati tulus yang telah menjaga namaku.

0 komentar:

Posting Komentar